Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah Yang Membentuk Karakter Pegawai Rutin Mengadakan Presentasi

    Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah Yang Membentuk Karakter Pegawai Rutin Mengadakan Presentasi

     Semarang - Seiring dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang baik, peningkatan keterampilan pegawai dipandang tidak hanya sebagai pemahaman profesional, namun juga membangun karakter mental yang baik. 

     

     Sehubungan dengan hal tersebut, Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah kembali melakukan orasi rutin di Masjid Al Hikmah melalui Badan Amalan Islam (BAI) Pengayoman, Rabu (18/10) 

    Kegiatan ini dibuka langsung oleh Tejo Harwanto, Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, didampingi Hajrianor, Kepala Divisi Administrasi. Ustadz Haris Budiatna yang bertindak sebagai penceramah, dan umat Islam dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah turut serta dalam penelitian ini. 

     Pada kesempatan ini Kepala Kantor Wilayah memediasi kegiatan lisan sebagai bentuk pelatihan spiritual untuk menunjang kinerja para pegawai. 

     “Pengajian ini dilakukan untuk memberikan pengembangan mental guna menunjang kinerja pegawai dan membangun karakter baik pada diri pegawai, ” ujar Tejo. 

     Materi yang disampaikan kali ini mengupas tentang sifat-sifat qanaah di pagi hari. Disini Ustadz Haris menekankan bahwa kualitas qana'ah diberikan kepada seorang muslim, sehingga pada dasarnya diterima seluruh dunia.

     Ustadz Haris menjelaskan, ketika seseorang merasa aman di rumahnya (bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya), mempunyai kesehatan jasmani dan mempunyai makanan pokok sehari-hari di rumah, maka dunia seolah-olah berkumpul di sekelilingnya. 

     “Keberkahan yang disebutkan dalam hadits dikatakan cukup dan patut disyukuri. Inilah sifat qana'ah yang wajib dimiliki setiap umat Islam, ” kata Ustadz Haris. 

     

     Lanjutnya, orang beriman selalu terpuaskan dengan harta. Dia tidak ingin menambahkan lebih banyak. Meski ia menambahkan, meski kekayaannya berkembang, ia merasa anugerah Tuhan yang ada sudah mencukupi. Dan yang disebut ketakwaan selalu berarti menunaikan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan harta tersebut melalui zakat, memilih jalan yang benar dalam mengejar kekayaan, dan menghindari cara-cara memperoleh kekayaan yang dilarang oleh Islam. 

     Rencana pengajian setiap hari Rabu sebelum melaksanakan tugas sebagai pengganti apel pagi.

    kemenkumham jateng kemenkumham ri
    David Fernanda Putra

    David Fernanda Putra

    Artikel Sebelumnya

    Tulus Dan Profesional: Semangat Pelayanan...

    Artikel Berikutnya

    Kakanwil Tejo Harwanto Ajak Tegakkan Hukum...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Satlantas Polres Semarang Raih Juara 1 Kinerja Terbaik! Bukti Nyata Layanan Cepat dan Responsif untuk Masyarakat

    Ikuti Kami